Sabtu, 18 Juni 2011

I LOVE YOU MAID :p

Siang yang cerah sambil mengelus lembut bulu kucing manis yang terpejam di pangkuanku, ku terus memikirkan sesosok lelaki yang mewarnai hariku, memberi cahaya bagaikan mentari dalam kegelapan yang sempat menyelimuti hidupku.
"whoaduh. . ." sentak ku yang mendapati jari telunjuk ku di gigit kucing hitam putih yang membangunkan ku dari lamunan tentang Dewa
"kucing nakal" seruku mengangkat nya. Hanya miawan yang keluar dari mulut manisnya.
HP ku berdering pelan seakan memberitahu ku sebuah pesan telah masuk ke inbox ku.
" hay princess rara, ge phain ne?" tertulis jelas di layar HP ku.
Sebuah pertanyaan biasa yang menjadi luarbiasa dimata ku.
" Lagi lagi dia panggil aku princess huh. . ." keluhku.
"Sebenarnya kumengeluh bukan karena tak suka dengan panggilan princess tapi karena sikap anehnya yang menolak di panggil prince" aduku kepada kucing manis yang kini duduk memandangiku. Di lantai.
"meau" jawab nya kebingungan
"sudahlah, " seruku meninggalkan si manis dan kembali membuka pesan masuk.
"Sayang...
Dah sholat belum..?"
sebuah senyuman terukir diwajahku sambil ku balas pesan itu teringat memori beberapa bulan yang lalu *plak*
malam yang tenang tapi jemariku terus bergerak menuliskan sesuatu pada layar HP, setiap pesan nya terdengar seperti pertengkaran dan beberapa terselimut rasa bingung.
" apa yang harus aku lakuin sekarang ?" tanya Dewa dari pesan dalam hp ku
" ikuti kata hati kamu " jawab ku.
" rara, besok ada waktu gak ?" tanya Dewa
"ada, memang kenapa ?"
" em. .aku mau traktir kamu ice cream di café biasanya"
"Wow ice . Mau mau ok dach" jawabku
esok harinya di café, sambil menikmati ice cream vanila dengan toping coklat kami saling diam satu sama lain hingga akhirnya Dewa membuka mulutnya.
"hmm...
baik'lah my princess...

Princess rara mau'kah kamu jadi pacar'ku?" Tanya Dewa yang membuat ku berhenti menikmati ice yang baru sampai di depan bibir ku, dengan hati berbunga ku iyakan tawaran indah dari Dewa.

"Wait wait wait " fikirku memotong memori indah yang masih jelas ku ingat.
" kenapa Dewa slalu panggil aku princess, sedang dia gak mau ku panggil prince " batinku semakin penasaran.
Dengan sigap ku angkat HP ku
" Dewa, aku mau ktemuan di cafè biasa" sms terkirim
" ok my princess kapan ?"
" kmu ada waktu kapan ?"
" sore ini, bisa"
" ok ntar sore jam 4," jawabku

sore harinya di café terlihat Dewa yang duduk menunggu dengan satu cangkir kopi di depan nya.
" Maaf aku telat, " seruku berjalan mendekatinya
Dewa segera bangkit dari duduknya dan menarik kursi di sisi lain tempat duduknya
" Silahkan my princess" serunya yang kemudian kembali ke tempat duduk.
"thanx ya sayang, tapi ini terlalu " ucapku yang dibalas senyum manis dari bibirnya.
" tuan putri mau bicara apa ?" tanya nya sambil mengaduk kopi di depan nya
" em. . . Sbnarnya cuma mau tau , kenapa kamu gak mau aku panggil knight ataupun prince ? " jawabku sambil mengotak atik daftar menu.
"Hahahaha cuma gitu ?" tawanya
"um . . Iya"
Dewa segera memegang kedua tangan ku matanya memandang lekat ke mataku , membuat jantungku berdebar ribuan kali lipat
" aku gak mau kamu panggil dengan sebutan itu karena. . . Prince dan knight itu kerjaan nya ribet hahahaha" serunya
membuatku jengkel dan marah padanya , segera ku lepas pegangan tangan nya dan mengambil tasku lalu berjalan meninggalkan nya dengan kesal dan jengkel
"srak" tangan Dewa menarik ku dan "grab" dia memeluk ku dari belakang.
"kamu apa apaan sih ini tempat umum " keluhku
" gak papa sekali kali, " jawab nya
" udah lepasin" sentak ku
" sebenarnya aku gak mau di panggil knight atau prince adalah karena aku mau jadi Pelayan tuan putri aja" serunya menempelkan dagu di pundak ku
" Pelayan ??" tanyaku melepaskan diri,
dengan cekatan Dewa menggenggam kedua tangan ku.
" iya pelayan. . . Tepatnya ku lebih suka menjadi Ketua Pelayan, yg selalu menemani'mu, menuruti semua perintah'mu, dan melindungi'mu..." katanya sambil menatap dalam mataku
kini jantungku berdekup jutaan kalilipat dari sebelumnya . Sebuah kata kata tak terduga. Yang memang terealisasi selama ini, dari kesabaran dan ke baikan nya padaku.
" Dewa ?" seruku
" ada apa my princess ?" tanya nya
"grab" ku peluk tubuh Dewa tanpa memperdulikan sekeliling, tanpa memperdulikan puluhan pasang mata yang melihat kami berdua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar