*jLUb*
sebuah tusukan tajam mengenai perutku, rasanya sakit, pedih,Di tambah sbuah bisikan yang tak ku duga.
"namaku Laguna,"seru ksatria menarik pedang pendek yang tertancap di perut ku
***
"ke..kenapa k...kau,"
"srak" Bianca menjambak rambutku membuatku terangkat dengan pandangan jahatnya dia berbisik di antara deruan pedang
"Mist jangan pernah bermimpi memiliki Laguna karena, dia adalah milikku" kemudian menjatuhkanku ke tanah
airmataku mengalir perlahan bingung apa yang harus kulakukan sambil menahan sakitnya hujaman pedang orang yang masih ku anggap Raguna.
"srak" sepasang kaki berhenti di depanku.
"Gaius bawa dia ke hadapan tuan Hades" perintah Bianca
"Hah, kau tak perlu memerintahkanku aku sudah tau" jawab lelaki yang kemudian memikulku
"Argh" teriak ku saat luka hunusan pedang beradu dengan baju Gaius membuat dia berhenti melangkah.
"bodoh kenapa kau berhenti !" bentak Bianca

"byuur"sebuah siraman membangunkan ku
"beri hormat pada tuan Hades" perintah Gaius memimpin, segera pengawal menundukkan kepalaku dengan kasar.
"Cukup anak anakku," kata pria tua yang kemudian berjalan mendekatiku dan mengangkat daguku, senyuman puas tergambar saat melihat wajahku
"Hahahahaha Belenggu 4 Naga suci telah kita dapatkan hahahahaha, masukkan dia ke penjara neraka" perintah Hades dengan gelak tawanya. Aku pasrah saat ini setidaknya aku telah melihat Raguna hidup dan sepertinya dia bahagia dengan Bianca para pengawal menyeretku kedalam penjara setiap selnya terdengar raungan kesakitan hingga ku sampai di satu sel mengerikan dan mereka melemparku kedalam.
"hahaha ternyata Belenggu naga sangat lemah" seru mereka mengejekku
"kau benar kenapa tuan Hades menginginkannya ya?"
"Manakutau hahahaha"
aku menunduk dalam sel tempat ini sejuk walau tercium bau busuk dari sel lainnya
"Hormat saya Dewi naga" terdengar suara wanita di dekatku
"k...k...kau s..siapa?" tanyaku
"aku adalah penguasa penjara neraka, apakah Nona salah masuk ruangan?" tanyanya lembut
"t...tidak, mereka yang memasukanku kesini" jawab ku
"tapi neraka adalah tempat pendosa, dan Nona tak sepantasnya disini"
aku menunduk dalam,
"baiklah kami akan melayanimu layaknya di surga" serunya
"t...t..tidak perlu" jawab ku "cukup temani aku disini"lanjutku mengangkat kepala.
"baiklah jika itu yang kau inginkan" jawabnya lembut
berjam jam kami mengobrol sel neraka yang katanya mengerikan terasa damai dan indah,
"tunggu sebentar nona aku akan kembali" serunya meninggalkanku masuk ke dalam lahar api.
"tap" terdengar langkah kaki berhenti di depanku
"Ra...Raguna"bisik ku
"siapa Raguna? Siapa Raguna yang selalu kau ucapkan itu? Apa dia baik?" tanya ksatria menunduk dengan nada bingungnya
"Ya...Raguna itu baik,dia baik sekali" jawabku
"M...maafkan aku menusukmu," serunya dan perlahan berlutut di depanku
"Tidak papa, Gaius sudah mengobatiku"
"Maaf Mist, maafkan aku" isaknya perlahan menangis.
"sudahlah aku tak apa" jawabku menghapus airmatanya, segera dia menggenggam tanganku dan terus memandang kedalam mataku.
"Mist..." isaknya lembut
"perempuan sialan beraninya kau" sentak Bianca yang muncul tiba-tiba segera dia menarik Raguna
*lips kiss* Bianca mencium bibir Raguna di depan mataku, membuaku tertegun melihatnya membuat hatiku sakit dan remuk berkeping-keping.
"Laguna, katakan padaku kalau kau mencintaiku" perintah Bianca
"Ya Bianca aku sangat mencintaimu"
"Kau dengarkan Naga bodoh Laguna hanya mencintai ku" tukasnya
"Pergi dari sini atau ku panggang kau dalam neraka" tiba-tiba terdengar suara sangar seorang wanita
"Huh dasar berisik, ayo sayang" jawab Bianca gemetar menggandeng Laguna
"apa kau baik-baik saja nona?" tanya Felicity nama perempuan penguasa neraka dengan senyum manis nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar