Rabu, 22 Juni 2011

Eu TE aMO Bagian 1

 INi jUGA ceRITa Yang Hilang ITU


"drtt...drtt..."

Trdengar suara telephone yang bergetar di samping bantal seorang cewe mengangkat gagang telepon taklama terdengar suara cewe itu
 " yes mom, its ok, yes i.ll be ok yes ,becarefull mom yes bye" ..."klick"
 gagang telponpun di letatakkan kembali ke tempat nya

"ugh... Mama and papa gak bisa pulang, selalu gini "
keluh nya dalm hati sambil membenamkan wajah ke bantal.

" miss yu.i makan malam anda sudah siap di meja"

seru seorang pelayan dari balik pintu kamarnya

"ya..." hanya kata itu yang terucap dari bibirnya

"kenapa ...kenapa isk,isk, "air mata pun mengalir dari pipi yu.i, fikiran nya terbang menghayal

"seandaynya aku msih sekolah pasti gax akan kesepian begini, . . Kenapa harus aku kenapa aku genius begini meh..?"
keluh nya dalam hati.

" miss yu.i "

" ya aku akan turun " teriakny sambil seDikit terisak

"miss yu.i apa kau baik-baik saja ?"

"yha aku tak papa " jawabnya sambil menyendok nasi di piring nya.

" apa aku bisa msuk SMU lagi Aya ?" tanyanya pada salah satu pembantunya,

"miss kan tau sendiri kalu miss sudah lulus perguruan tinggi saat umur miss 15 tahun jadi menurut saya ... "

"yha aku tau " jawab yu.i memotong kata-kata Aya

"tapi miss kalau di negeri lain mungkin bisa " lanjutnya

."m., tidak bisa Aya,mh pasti aku di tolak "

"kalau begitu mungkin di dimensi lain" jawab Aya bersemangat

"ha...ha..ha.. Kau ini ada ada saja, " gelak yu.i

Malam itu bulan terlihat sempurna bunga-bunga bermekaran seolah peri-peri keluar dari dalamnya benar-benar harum. Aroma nya

" peri-peri bawalah aku ke dimensi lain dimana tak ada seorangpun yang kenal aku peri-peri "

serentak seberkas cahaya menyilaukan mata ku. .

"agh silau " sentak ku,
Tak terasa tubuh ini sudah terbaring di atas kasur yang empuk mataku terbuka, aku melangkah ke depan cermin dan

"hah..... O.O ?, a..a..apa yg terjadi pada ku ?"

"miss yu.i bangun sudah siang saat nya tes masuk SMU nanti nona terlambat" sapa seorang pelayan dari balik pintu

"HA....Aku ?sekolah ?" fikirku dalam hati

"miss,....." panggil pelayanku lagi

"eh uh yha... Yha aku akan turun "......."ugh apa yang ku katakan" lanjutku dalam hati

Aku masih tak percaya dengan apa yang ku alami semua berubah wajah ku menjadi seperti anime bahkan tokyo pun ikut berubah, tanpa ku sadari bunga lili di samping kamar ku mulai layu

"tap.,tap.." Aku jalan menuruni anak tangga dengan seragam SMP yang tadi ku temukan di lemari aku langsung mengarah ke mobil ku,

"hufth tes masuk SMU Terakhir ku masuk tanpa tes saat umur 9 tahun harus bisa " fikir ku dalam hati sembari masuk ke dalam mobil, perlahan mobil melaju dan mata ku benar_benar tak percaya dengan apa yang aku lihat ....

"Agh... Smuanya , tokyo. . Semua bnar_berubah "
Sentak ku dlm hati sambil menatap ke luar jendela dari dalam mobil

".miss yu.i kita sampai"
Kata sopir ku, menghentikan mobil dan segera membukakan pintu

"yha..." jawabku "sekolah yang besar pasti unggulan tapi, bukan nya di tokyo tidak ada sekolah bernama Diamon Sparkels? Ah sudah lah, nikmati saja yang terjadi sekarang" gumam ku perlahan turun dari mobil

"yugito, kau harus masuk SMU Ini" bentak seorang lelaki sambil menunjuk nunjuk seseorang yang dia panggil Yugito
 Suara itu terdengar kasar dan memaksa,

"ya... Aku akan berusaha semampu ku!!! " jawab lelaki di hadapan nya sambil mengepalkan tangan mereka nampak tegang.

"huh...." jantungku masih berdekup kencang, dan berjalan menuju loket pendaftaran tegang rasanya aku pun bertanya pada penjaga loket dan betapa terkejutnya aku

"ah....apa? Aku sudah mendaftar tapi kapan?" tanyaku heran pada panitia sambil menggenggam tasku

"kau mendaftar secara online dua hari lalu," jawab wanita itu santai

"ha.....? d...d....dua hari yang lalu?" sentak yu.i kaget dan berjalan mundur menjauhi loket

" iya.....ini kartu tanda peserta tesnya di sana tertulis ruangan tesmu " seru wanita itu sambil memberi ku sebuah kartu. berwarna merah muda

"t...t., terimakasih" jawab ku masih bingung dengan gugup

" Apa kau gugup ???" sapa seorang cowo yg tiba tiba datang dan berdiri di sampingku

"um.....i...i....i....iya" jawabku masih terbata bata
Ku palingkan wajah ku kearah suara itu . Dan ku dapati seorang cowo dgn mata tajam sedang bercengkrama dengan panitia,
Tanpa menoleh dia pun membuka bibir ny

"jangn gugup,berjuang dengan sekuat tenaga" serunya tanpa exspresi benar benar cool

" um....Iya" jawabku dengan yakin

Cowo itupun pergi meninggalkan loket pendaftaran

"aduh... Mana yha tempat nya " batinku kebingungan sambil meneliti setiap ruang kelas tanpa memperdulikan sekeliling
"brak....."
"kya aduh sakit, " sentak cewe yang barusaja aku tabrak memegangi punggungnya

"auh....ma...maafkan aku ,aku sedang mencari ruang kelas tes ku maaf ya !" >,< seruku membungkuk meminta maaf

"yha tidak papa, kau di ruang berapa?" tanya cewe itu sambil mencoba berdiri

"di ruang 3, "jawab ku yang membantu nya bangkit

" ah....kita sama, kenalkan namaku suzuna ai kawa" ^_^
Sapa nya ramah, sambil mengulurkan tangan kanan nya yang di selimuti sarung

"a.,a..aku y..y..yu.i" jawabku gugup

"kau kenapa ?"tanya Suzuna bingung memandangiku

"ah....itu....anu...aku.....aku selalu gugup saat memperkenalkan diri " jawab ku gugup dan sedikit menunduk

"mh. . . Santay saja kalau dengan ku ....^,< ." serunya mengerlingkan mata

"ya.....Akan ku coba" ^.^ jawab ku masih menunduk
Teman pertama ku, bernama Suzuna m, dia sngat energik

"tang, ting,tung_ kepada semua peserta test silahkan memasuki ruangan "
tiba-tiba suara itu memecah ke akraban aku dan Suzuna. Kamipun segera berlari menuju ruang 3 yang baru kami ketahui ada di tempat paling ujung

"ha.ha.ha....Syukurlah masih sempat" seru Suzuna membungkuk kelelahan

"fhuh......Lelah,"timpal ku

"ha.ha.ha " tawa kami brsama saling pandang
 kamipun duduk di kursi menurut nomor yang tertera dalam kartu,

"um.. Aku tak sabar, dengan soalnya......" fikirku dalam hati sambil mengambil pensil dan peralatan lainnya

"selamat pagi semua, "sapa seorang wanita separuh baya yang duduk perlahan dengan setumpuk berkas soal dan lembar jawaban nya

Dia pun meminta seorang peserta yang duduk paling depan untuk membagikan kertas tes sedangkan dia menjelaskan langkah mengisi, di embar jawaban

"wha........?" "aduh...." "ya ampun" desah peserta lain nya,

"um. . Apa sesulit itu ?"
Fikir ku,

Akhirnya soal kupun dibagi

"ha. ???" sentak ku, "inikan soal SD dulu ....Aneh sekali ," fikir ku bingung, membolak balik kertas kalau kalau terjadi kesalahan di dalam kertas ini

Tidak ada 10. menit aku sudah slesai mengerjakan soal tes yang berjumlah 50 soal tapi melihat peserta lain aku jadi bingung, dan tertawa geli sendiri dalam hati

ada yg menggigit pena nya, mencontek, memanggil temannya dan sebagainya,

"ha.ha.ha. Mereka lucu sekali" fikirku dalam hati,
Tak terasa waktu 120. Menit telah berlalu,
Mereka mengumpul kertas test mereka, bg!2 pun aku,

" ah...Yu.i....." teriak suzuna yang wajahnya terlihat murung

"yha......" jawabku

"yu.i soal test ny sulit sekali yha , !" >.< katanya memegang kepala

"mh. . . Iya jawabku, menganggukan kepala ^_^" kemudian berjalan bersama melihat lihat sekolahan

"pengumuman nya 3 hari lagi Ya yu.i " tnyanya mengangkat tinggi tas ungu ranselnya

"iya.,....Kalau tdk slah 3 hari lagi" jawab ku tersenyum

"oh....Iya rumah mu dimana ?" tanya Suzuna tiba tiba

"um...., di wilayah selatan, !"

"wah itu kompleks orang kaya! O.O" serunya terkejut penuh heran

"um. . Tidak juga ^_^" jawabku berusaha menutupi

"kita berpisah di sini ya !" seru suzuna perlahan melambai kan tangan

"mh. . Iya. . Dha . ."
Tak lama mobil ku pun datang, .

" pak, bisa bawa aku ke daerah apartmen ?"

" tentu Miss," jawab nya

"Um. . . . Tokyo " desah ku, .

"pak, kita kembali saja" pintaku di tngah perjalanan

"baik miss" jawab nya

" maaf ya membuat mu bolak balik," seruku tersenyum

"Tak apa miss ini memang tugas saya"
***** ^_^*****^_^****

" miss kita sudah sampai,"
"yha. . Terima kasih " akupun melangkah kelua berjalan menuju rumah ku dan menemui pelayan keluarga ku

" Paul bisakah kau carikan apartemen untuk ku ?" pintaku

"tentu miss,"jawab nya "dengan senang hati'

aku pun berjalan mengingglkan paul yang pergi dengan mobil...

"augh brak" akupun membaring kan tubuhku ke kasur kepalaku terbenam dalam bantal yang sangat empuk
Dan samar samar ku lihat bunga lili yang bermekaran di depan ku. . .
.
 *To be continue*

Kau, Aku dan Cinta

salah satu dari dua cerita yang hilang kini ku temukan ....

pagi itu begitu dingin udara subuh menusuk tulangku bergegas ku bangun dan melaksanakan kewajibn ku aku segera mandi dan berpakaian seragam sma ku tanpa ku sadari kalau ini adalah hari minggu. pagi itu mama menyuruh ku menyapu halaman belakang rumah aku memang berbeda dengan teman teman sebaya ku mereka mungkin sekarang sedang pergi ke mall atau hanya berkeliling kompleks dengan celana pensil atau rok sebatas paha dengan mengenakan tanktop atau pakaian sejenis nya,

“drap..drap…” langkah kaki ku melangkah mengambil sapu di ruang penyimpanan barng
“sraa..k sraa.k’ perlahan tapi pasti ku sapu halaman belakang ku itu, walau halaman belakang ku cukup luas tetapi ini memang rutinitas ku aku tak keberatan dengan ini

“ pestt_pest” seru seseorang
aku menorah kan pandangan ke semua penjuru namun tak ku dapati sosok pendesis di sekitar ku
“ nyapu neh..?” seru seseorang yang tiba-tiba muncul di hadapan ku dia Aldi kakak kelas sekaligus tetangga belakang rumah ku,
“aldi…” teriak seseorang dari dalam rumah
“ yha ma..” balas nya sambil berlari meninggalkan ku yang masih menyapu
“srak..klutuk..kelutuk..” suara kertas yang di lempar aldi kearah ku
“ kak aldi apa maksud nya buangsampah kerumah Naya ?” tanya ku sambil melempar kembali kertas itu kearah nya tapi aldi tak mau klah dia melempar ku balik dengan kertas itu dan terjadilah insiden lempar-melempar di antara kami

“ Naya “seru ibuku
“ iya mah… sebentar, kak aldi menggila nih” jawab ku
“ ih.. nggak kok tante.. naya bohong tuh, hu.. naya “ seru aldi yang nyolot
“ enak aja kan kak aldi yang buangsampah duluan ke rumah naya “
“ naya jangan ganggu kak aldi, kamu itu bertengkar terus kalian kan tetangga” seru ibu ku
“ tuh denger “ seru aldi berlari meninggalkan ku
“ awas ya kau ich..” desah ku dalam hati

malm datang menyapa bulan malam ini sangat terang
“ um.. aku punya ide “ seru ku dalam hati sambil mengambil tikar dan menggelar nya di halaman belakang
“taram…” jadilah aku belajar di bawah sinar bulan
“Tap_tap..” terdengar langkah derap kaki dari rumah aldi
“ah itu pasti kak aldi., lumayan  nic ada yang bisa aku kerjain “ fikirku dalam hati
tiba-tiba
“ Hwaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa” teriak ku
“ wa..ha..ha..ha..ha..” tawa kak aldi “ takut nih neng “ lanjut nya masih sedikit tertawa
“ huh enggak kok Cuma kaget” seru ku
padahal jantungku berdekup kencang saat tadi melihat kak aldi mengenakan sarung dan mengarahkan cahaya baterai ke wajah nya
“ouh begitu …naya aku ikutan lesehan ya,,” seru kak aldi
“ lesehan ? maksud nya duduk di sini ?” tanya ku
“ nggak, di atas pohon ya di situ lah “seru kak aldi
“ boleh kok asal ajarin aku ngerjain PR “ sruku
“iya sich PR apa low ?”
“ biasa Fisika “
“ kechil…” jawab nya
malam itu pun aku dan kak aldi mengerjakan PR di halaman belakang smbil menatap bulan
“ Naya..” seru ibu “ lho aldi ?”
“heh.. aldi bangun” gugah ibu ku
“ eh tante “ jawab kak aldi yang baru bangun
“ sut.. lihat naya “seru ibu lagi setengah berbisik
saat itu kepala ku berada di pundak kak aldi dan mata ku terpejam *ngomong wae turu*

esok pagi nya,
“ hoam…”
“eh… sejak kapan aku tidur di kasur ?” fikirku kebingungan
tanpa menghirau kan nya aku bergegas mandi dan segera bersiap ke sekolah
“aduh si eneng ke enakan tidur sampe bangkong “ seru kak aldi meledek ku saat ku melangkah ke dalam skolah

“tang..ting..tung..”terdengar lonceng berbun yi tanda beakhir nya pelajaran
singkat nya
di rumah … aku melihat halaman belakang dari kamar ku yang memang berada di lantai 2
“wah tadi pagi tidak  ku sapu. berarti harus dig anti sekarang “ fikirku
aku pun segera berlari ke halaman
“sraa..k, sraak” suara ku menyapu halaman
“ assalammuallaikum,” seru kak aldi di depan rumah nya dia bergegas masuk ke dalam rumah tapi …
“klutuk…” sebuah kertas lusuh yang tergulung –gulung berjaln kea rah ku
“ kak aldiiiiii” seru ku setengah berteriak
dia pun muncul dan “plak”
kertas itu pun mendarat di wajah kak aldi “lariiii” teriak ku mengakhiri kegiatan sapu menyapu

“naya .. ada teman kamu nih..” seru ibu ku
“iya mah “ jawab ku menghampiri mama
“ Naya ^.^” seru reni
“ayo masuk , kita langsung ke kamar yach “ seru ku

di kamar
“aku bawa kaset avatar TAB “ kata reni
“ayo setel.. ayo setel.. “ kata ku
filem pun di mulai aku menonton dengan penuh semangat sedangkan reni berjalan menuju jendela dan
“Ghaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa”
“ reni ada apa ?” seru ku bingung
“ itu kan kak aldi kakak kelas kita yang paling ganteng, pinter, and pinter fotshal “seru reni histeris
“kak aldiii” teriak nya “ wah dia senyum sama aku “
ku lihat ke bawah kak aldi masih begitu-begitu aja gak berubah
“reni kamu sakit yah?” tanya ku
“ gak kok kenapa?”
“kalo nggak kenapa kamu bilang begitu tentang kak aldi “ tanya ku bingung
“ Naya di sekolah bahkan ada Aldi fans club kamu gak tau yah? ”seru reni menjelaskan
“Apa ???? aldi fans club ?” seru ku terkejut bukan main
“ aku boleh minta tolong tidak?” pinta reni
“ tolong apa” tanay ku
reni pun membisikan sesuatu “ apa?” sentak ku
esok nya saat aku menyapu halaman belakang :
“ kak aldiii tunggu..” teriak ku memanggil kak aldi yang hendak pergi ke tempat dia mengajar kursus (kerja sambilan)
“ kenapa?” tanya nya
“ itu.. am.. anu,.. aku.. itu,..”seru ku ugup
“ kenapa anu.. anu… ?” tanya nya
“ >///< kakak bisa kan mengikuti pertemuan AFC ” jawab ku
“ apa itu “
“ itu..anu.. Aldi fans club “jawab ku
“ha..ha…ha… jadi kamu nge fans sama aku?” tanya nya
“ O.o enak saja tidak yahy “ jawab ku
“ ngaku aja , ok aku akan datang tpi aku..”
” tenang kak nanti aku anter “
“ thanx ya aku mau nge les dulu, bye cinta “ seru nya mengejek ku
“ apa ? cinta ? huh kak aldi awas ya kau “
sore nya aku pergi ke afc dengn kak aldi sesampai nya di sana fans kak aldi langsung menggerubung nya tanpa ada yang perduli dengan keberadaan ku
“tap..tap…” derap kaki ku berbalik
“srak..mau kemana “ tanya kak aldi menarik tangan ku
“pulang “ jawab ku
“jangan donk nanti kakak gak ada teman nya “ pinta kaka aldi
“ka nada banyak orang di sini “ jawab ku
“ hem akan teras aberbeda kalau gak ada Naya “ seru nya memegang kepala ku rsenyum manis
‘ hufh kak aldi kenapa sih kau hoby sekali meledek ku “tanya ku dalam hati

“ kak aldi ayo masuk” seru fans-fans nya
“ iya sabar “ jawab nya sambil trsenyum manis
hari itu pun terlewati di dalam markas afc kami bercanda bersama

malam nya di rumah
“ ma, kemarin malam kok aku bisa di dalam kamar sich ?” tanya ku bingung
“ kemarin mama minta aldi untuk bopong kamu “ jawab mama
“apa? bopong ? janngan jangan kak aldi pegang pegang lagi ?”fakir ku was-was
“ terus kak aldi nya ?
“ pulang “ jawab mama mengakhiri pembicaraan
malam itu benar-benar berbeeda lampu rumah kak aldi tidak kunjung padam sampai malam begini “ hoam “ rasa kantuk mengalahkan rasa ingin tahu ku dan aku pun tertidur

esok pagi nya
“ Nay … bangun…” teriak ibu “ ayo cepat mandi” lanjut nya
“ ada apa sih inikan masih jam 5 pagi
“ inanilahi wa ina ilahi rojiun telah berpulang kerahmatulloh bp ….pukul 3 dini hari tadi “ terdengar suara yang ak lain berasal dari surau itu
“ ya ampuuuun…” aku pun bergegas melompat dari kasur ku dan “ bruuk” aku terjerat selimut ku aku kini tak perduli aku segera mandi walau sedikit merintih

rumah kak aldi yang terbuat dari papan itu penuh sesak dengan para pelayat ayah kak aldi memang sangt baik wajar banyak orang yang melepas kepergian nya
pukul 7 pagi jenazah ayah kak aldi pun di makam kan air mata dari kedua bola mata kak aldi tak kunjung berhenti sejak dari semalam membuat wajah nya menjadi pucat dan lusuh

siang hari  nya :
“ ma aku pergi “ teriak ku  
“ kemana ?”
“ tempat kak aldi “ jawab ku sembari berlari ke halaman belakang tapi tiba tiba
“ mau kemana ?” seru seseorang di belakang ku
“ gha.. kak aldi “ sentak ku
dia melangkah perlahan ke arah ku dengan mata berkaca-kaca dan sembab
“ tap..tap.. brak” tubuh kak aldi tumbang dan kini mendekap aku kepala nya di pundak ku dan terdengar isakkan nya aku bisa merasakan kesedihan kak aldi
“ ka…kak.. kak aldi “ seru ku
“ Zzzzz”
“ eh dia tidur “ fakir ku
terlihat ibu yang berjalan di dapur dia datang mendekat
“eh kok.. kalian ?”
“ su..t kak aldi tidur “ kata ku sedikit berbisik
“ cepat bawa masuk dan baringkan dia di ruang tamu pasti dia kelelahan “ seru ibu
“ kasihan kak aldi “ seru ku dalam hati “ ayo naya kamu pasti bisa tuntun kak aldi ke ruang tamu “ desah ku dalam hati
kini tubuh kak aldi terbaring di atas kursi

semenjak ayah kak aldi meninggal dia tidak pernah keluar rumah dan jadi absent mengganggu ku dan itu membuat rasa rindu dalam hati ku muncul

hari itu setelah aku menyapu halaman aku bergegas pergi ke rumah kak aldi
“ assalammuallaikum “
“ waallaikumsallam , eh naya mau cari aldi ya ?” tanya kak meshi kakak perempuan kak aldi
“ iya kak “ jawab ku
“ ayo masuk dulu, biar kak meshi panggil aldi “ kata nya meninggal kan ku
selang beberapa saat kemudian kak meshi kembali menemui ku
“ maaf ya naya aldi nya gak ada di rumah “ seru nya
“ ohm,, kalau begitu naya pamit pulang ya kak “ kata ku dengan perasaan kecewa
aku pun bergegas mengambil sapu dan menyapu halaman belakang sambil berharap kak aldi akan datang dan mengganggu ku
tiba tiba “ kelutuk…” secarik kertas
“kak aldi “ seruku berbalik arah tapi tak satu pun orng yang ku temui
“ ada apa sama aku kenapa aku jadi kangen sama kak aldi  
“ apa kak aldi sudah punya pacar yang bisa bebas dia ganggu sekarang? “ kataku dalam hati
“ kak aldi jahat “ teriak ku berlari ke lantai atas di mana kamar ku berada tanpa ku sadari air mata ku menetes begitu deras

esok sore nya :
“ srak.. srak…menyapu
“klutuk “ suara kertas menggelinding ke arah ku aku pun berbalik dan ku temukan kak aldi di sana hati ku sangat bahagia saat menemukan sosok kak aldi di sana tapi aku teringat sesuatu em bukan nya aku sedang marah pada nya lalu apa yang harus ku lakukan
“ gyut…” kak aldi mencubit pipiku
“ gya… kak aldi apa-apaan sih “ sentak ku kaget
“ habis nya kamu malah melamun, ehm naya maafin kakak ya kakak sibuk belajar untuk ujian nasional jadigak sempet jahilin kamu “ pinta nya
“eh.. iya benar juga sebentar lagi kan memang akan ujian nasional “ fakir ku
‘ tapi cara kakak yang menghilang tiba-tiba membuat ku khawatir “ jawab ku membela diri
“ yha kan kamu tau sendiri kakak nih orang penting” jawab nya
“iya tapi…”
“ tapi apa ? ah.. kakak tau kamu pasti kangen ya sama kakak “ jawab nya
“ eh.. uh.. eh… engga kok “ jawab ku berusaha menyembunyikan wajah ku yang mulai memerah
dan sore itu pun diwarnai dengan candaan kak aldi

Beberapa minggu kemudian:

pengumuman hasil tes UN yang ku robek dari papan pengumuman

                        HASIL UJIAN NASIONAL :

NO
NAMA
KETERANGAN
1
Aldi ricko saputera
Lulus
2
Monita estel
Lulus
3
Doni ademura
Lulus







“ selamat ya kak kakak berhasil lulus dengan nilai terbaik “ seruku sepulang sekolah
“ iya selamet juga buat kamu yang dapet ranking 2 di kelas” dengan wajah agak kurang senang
“ kakk kenapa ? kakak ngga suka aku dapet peringkat 2” tanya ku heran
“ nggak kok, um naya sebenr nya kakak … um.. ICH LIEBE DICH “ Kkata nya dngan muka agak merah
“ ha? apa ? iblis?”
“ aduh kau ini naya “ seru kak aldi
“ habis kakak bicara nya aneh sih “
“ sudah ah lupakan, naya sebenar nya kakak mau pergi ke Tokyo kakak di minta menggantikn kak meishi dan mungkin akan pergi besok senin “
“ apa ? lalu beasiswa kakak di UI bagai mana ?”
“ yah di tinggal “ kata nya
“ nggak… nggak boleh… kak aldi gak boleh pergi ke Tokyo “ teriak ku berlari kedalam rumah
“ Naya… “ teriak kak aldi 
“ kak aldi jahat.. “ teriak ku sembari membanting pintu kamar ku dan mengunci nya
“ naya,… naya.. “ teriak ibu dan kak aldi di balik pintu
“hari ini hari sabtu kalau kak aldi pergi hari senin berarti lusa “
air mataku semakin deras mengalir

tanpa ku sadari aku mengurung diriku dikamar sampai malam hari ku angkat kepala ku
“ugh pantas aku lapar “ fakir ku
“ naya … sebelum kakak pergi kakak mau kita dating yuk inikan malam minggu “ ajak kak aldi
“ tidak mau … nanti bisa-bisa fans mu membunuh ku “ jawab ku dari balik pintu
“ jangan konyol dong, kan ada kakak “ jawab kak aldi akhir nya ku iyakan juga ajakan nya itu

malam itu sesudah kami nonton kami pergi ke lestoran masalkan Italia
“ ik hou van jou” seru kak aldi tiba..tiba
“ apa ? jambu ?”
“au ah gelap “ seru kak aldi
“ apa an sih belakangan ini kak aldi selalu bicara pake bahasa pelanet terus aku kan gak ngerti “
“ bukan apa-apa kok “ jawab nya sambil melemparkan senyum manis ke arah ku

Minggu pagi
aku taau hari ini hari terakhir ku bersam kak aldi aku meraba foto kak aldi dan aku yang semalam kami ambil di photobox
“ Naya” teriak kak aldi dari bawah
“ apa? “ jawab ku dari atas balkon
“ Bantu kakak yuk beres-beres “ seru kak aldi
aku segera berlari menuruni anak tangga tapi tiba-tiba “ buk” aku terjatuh saat melewati tangga
“ aduh, “ rintih ku aku segera berdiri “ah gak ada yang luka kok” aku pun pergi kehalaman belakang dan menuju rumah kak aldi

“ hu.. lama amat kamu ini “ seru nya
“ huh masih untung ada yang mau Bantu “ jawab ku
“ yha deh “

 beberapa saat kak aldi menatap tajam ke arah kening ku
“ sini mendekat “ kata nya
“ kenapa ?”
dia pun beranjak dan pergi beberapa saat lalu kembali dengan kotak p3k di tangan nya
“ aduh.. “ seru ku saat kak aldi mulai membersihkan luka di dahi ku
“kenapa kok bisa begini ?”tanyanya
“ aku jatuh dari tangga “
“ya..allah… dasar kamu gak hati-hati”
“srak…gruk….srak…. crling
kak aldi pun selesai memakaikan perban ke kening ku dan “cup” dia mencium kening ku
>///< kyha… kak aldi ?” seru ku terkejut
“ aloha wao ia oi “ katanya
“ah.. lagi lagi…”
“ ha..ha..ha .. dasar nak kecil “kata nya memegang kepalaku
“dag..dig..dug…” kya…… aku pun berlari ke rumah ku
>///< gha wajah ku merah…” seru ku dalam kamar
“naya….” teriak kak aldi
“kelutuk… ‘’ dia melempar secarik kerts
aku memumut nya dan membuka gulungan itu
“Ma ni fe naya , je Ta`ime naya”
“ah… kak.. naya gak ngerti “ teriak ku
“ besok antar kakak ke bandara “ jawab nya

besok nya:
mentari tersenyum manis kea rah ku, angina sejuk menyingkap rambut ku
“ naya kamu pasti bisa” seru ku dalam hati
mata ku tertuju pada halaman rumah kak aldi ramai sekali di sana para fans nya terlihat di sana kak aldi tergencet gadis-gadis yang berniat memberi hadiah kepada kak aldi perlahan ku rogoh saku ku “ kak mau brangkat jam berapa “ xmz pun terkirim tak lama hp ku bergetar “jam 9”
balas nya aku pun turun dan mengambil sapu, untuk membersihkan halamn

jam 8.45
kak aldi berhasil bebas dari kerumunan fans nya dan segera pergi ke bandara

di Bandara:
“ kakak hati-hati ya disana “ seru ku
“ psti dong, ok kakak mau chek in dulu “
“klutuk…” lagi-lagi kak aldi melempar kertas kearah ku  
“semua kata kata bahasa pelanet itu arti nya ilove u sampai jumpa cinta “
“ >///< deg” jantungku berdetak kencang ternyata selama ini kak aldi “gha..”

tak terasa sudah 8 tahun kami berpisah kami berkomunikasi melalui semua alat dari surat, fax, hp, dan internet kak aldi menceritakan kalau bos nya di sana menemukan ijasah sma kak aldi di kamar nya dan langsung menguliahkan nya, entah kberuntungan apa yang menghampiri aldi dia mendapat bea siswa dari uni eropa untuk kuliah di Universite de Paris Sorbonne (Perancis) dan Sheffield Hallam University (Inggris). dan setelah lilies dia di angkat menjadi DIRUT perusahaan cabang milik bos nya itu sedangkan aku kini menjadi seorang dokter.

hari itu cuaca sangat sejuk awan berbaris dengan rapih dan lucu saat itu aku sedang ada di klinik memriksa beberapa pasien di sana tiba-tiba sebuah mobil sport berhenti dan sesosok orsng yang ku kenal muncul itu kak aldi yah dia kekasih ku,

aku pun berlari dan segera memeluk nya pelukan ku di sambut hangat oleh nya
“ kenapa kakak bisa ke indo, katanya mau ke Sydney ?”
“kakak Cuma bohong ^.< biar buat kejutan untuk kamu “
“ dasar ….” seru ku
“ eh iya kamu beneran jadi dokter to ?”
“yha seperti yang kakak lihat”
“hem… bagiku kamu adalah naya si tukang nyapu halaman “
” ih… kakak sekarang kerja di mana?”
“bos kakak bilang dia mau buka cabang di bandung “
“terus, “
“yah kakak terima “ jawab nya

besok nya di taman kota
“ kapan mau dilamar ?” tanay kak aldi tiba-tiba
“ aich.. kakak gak usah becanda deh “ jawab ku
kak aldi pun segera berlutut di hadapan ku dan melamar ku, dengan sangat romantis dan wajah yang penuh kesungguhan

beberapa bulan kemudian kami menikah dan honey moon di hawai:
“ kelutuk”  suara kertas menggelinding
“ kak aldi … “ teriak ku setelah membaca isi kertas itu
“ ayo nyapu-nyapu “goda nya
“ich.. dasar kak aldi “ seruku sambil melempar kertas kearah nya dan “dug” kertas ku mengenai wajah nya dia pun mengejar ku karena aku kalah cepat kak aldi menangkap ku dan menceburkan ku ke dalam kolam renang
“ ALDIIIIIIIIIIII” teriak ku
:p dia hanya menjulurkan lidah nya “



TAMAT

Senin, 20 Juni 2011

RUN chapter 2

*jLUb*
sebuah tusukan tajam mengenai perutku, rasanya sakit, pedih,Di tambah sbuah bisikan yang tak ku duga.
"namaku Laguna,"seru ksatria menarik pedang pendek yang tertancap di perut ku
***
"ke..kenapa k...kau,"
"srak" Bianca menjambak rambutku membuatku terangkat dengan pandangan jahatnya dia berbisik di antara deruan pedang
"Mist jangan pernah bermimpi memiliki Laguna karena, dia adalah milikku" kemudian menjatuhkanku ke tanah
airmataku mengalir perlahan bingung apa yang harus kulakukan sambil menahan sakitnya hujaman pedang orang yang masih ku anggap Raguna.
"srak" sepasang kaki berhenti di depanku.
"Gaius bawa dia ke hadapan tuan Hades" perintah Bianca
"Hah, kau tak perlu memerintahkanku aku sudah tau" jawab lelaki yang kemudian memikulku
"Argh" teriak ku saat luka hunusan pedang beradu dengan baju Gaius membuat dia berhenti melangkah.
"bodoh kenapa kau berhenti !" bentak Bianca
tanpa memperdulikan Bianca, Gaius mengobati luka ku dengan hati hati lalu membopongku yang pingsan kesakitan.

"byuur"sebuah siraman membangunkan ku
"beri hormat pada tuan Hades" perintah Gaius memimpin, segera pengawal menundukkan kepalaku dengan kasar.
"Cukup anak anakku," kata pria tua yang kemudian berjalan mendekatiku dan mengangkat daguku, senyuman puas tergambar saat melihat wajahku
"Hahahahaha Belenggu 4 Naga suci telah kita dapatkan hahahahaha, masukkan dia ke penjara neraka" perintah Hades dengan gelak tawanya. Aku pasrah saat ini setidaknya aku telah melihat Raguna hidup dan sepertinya dia bahagia dengan Bianca para pengawal menyeretku kedalam penjara setiap selnya terdengar raungan kesakitan hingga ku sampai di satu sel mengerikan dan mereka melemparku kedalam.
"hahaha ternyata Belenggu naga sangat lemah" seru mereka mengejekku
"kau benar kenapa tuan Hades menginginkannya ya?"
"Manakutau hahahaha"
aku menunduk dalam sel tempat ini sejuk walau tercium bau busuk dari sel lainnya
"Hormat saya Dewi naga" terdengar suara wanita di dekatku
"k...k...kau s..siapa?" tanyaku
"aku adalah penguasa penjara neraka, apakah Nona salah masuk ruangan?" tanyanya lembut
"t...tidak, mereka yang memasukanku kesini" jawab ku
"tapi neraka adalah tempat pendosa, dan Nona tak sepantasnya disini"
aku menunduk dalam,
"baiklah kami akan melayanimu layaknya di surga" serunya
"t...t..tidak perlu" jawab ku "cukup temani aku disini"lanjutku mengangkat kepala.
"baiklah jika itu yang kau inginkan" jawabnya lembut
berjam jam kami mengobrol sel neraka yang katanya mengerikan terasa damai dan indah,
"tunggu sebentar nona aku akan kembali" serunya meninggalkanku masuk ke dalam lahar api.
"tap" terdengar langkah kaki berhenti di depanku
"Ra...Raguna"bisik ku
"siapa Raguna? Siapa Raguna yang selalu kau ucapkan itu? Apa dia baik?" tanya ksatria menunduk dengan nada bingungnya
"Ya...Raguna itu baik,dia baik sekali" jawabku
"M...maafkan aku menusukmu," serunya dan perlahan berlutut di depanku
"Tidak papa, Gaius sudah mengobatiku"
"Maaf Mist, maafkan aku" isaknya perlahan menangis.
"sudahlah aku tak apa" jawabku menghapus airmatanya, segera dia menggenggam tanganku dan terus memandang kedalam mataku.
"Mist..." isaknya lembut
"perempuan sialan beraninya kau" sentak Bianca yang muncul tiba-tiba segera dia menarik Raguna
*lips kiss* Bianca mencium bibir Raguna di depan mataku, membuaku tertegun melihatnya membuat hatiku sakit dan remuk berkeping-keping.
"Laguna, katakan padaku kalau kau mencintaiku" perintah Bianca
"Ya Bianca aku sangat mencintaimu"
"Kau dengarkan Naga bodoh Laguna hanya mencintai ku" tukasnya
"Pergi dari sini atau ku panggang kau dalam neraka" tiba-tiba terdengar suara sangar seorang wanita
"Huh dasar berisik, ayo sayang" jawab Bianca gemetar menggandeng Laguna
"apa kau baik-baik saja nona?" tanya Felicity nama perempuan penguasa neraka dengan senyum manis nya.

Sabtu, 18 Juni 2011

I LOVE YOU MAID :p

Siang yang cerah sambil mengelus lembut bulu kucing manis yang terpejam di pangkuanku, ku terus memikirkan sesosok lelaki yang mewarnai hariku, memberi cahaya bagaikan mentari dalam kegelapan yang sempat menyelimuti hidupku.
"whoaduh. . ." sentak ku yang mendapati jari telunjuk ku di gigit kucing hitam putih yang membangunkan ku dari lamunan tentang Dewa
"kucing nakal" seruku mengangkat nya. Hanya miawan yang keluar dari mulut manisnya.
HP ku berdering pelan seakan memberitahu ku sebuah pesan telah masuk ke inbox ku.
" hay princess rara, ge phain ne?" tertulis jelas di layar HP ku.
Sebuah pertanyaan biasa yang menjadi luarbiasa dimata ku.
" Lagi lagi dia panggil aku princess huh. . ." keluhku.
"Sebenarnya kumengeluh bukan karena tak suka dengan panggilan princess tapi karena sikap anehnya yang menolak di panggil prince" aduku kepada kucing manis yang kini duduk memandangiku. Di lantai.
"meau" jawab nya kebingungan
"sudahlah, " seruku meninggalkan si manis dan kembali membuka pesan masuk.
"Sayang...
Dah sholat belum..?"
sebuah senyuman terukir diwajahku sambil ku balas pesan itu teringat memori beberapa bulan yang lalu *plak*
malam yang tenang tapi jemariku terus bergerak menuliskan sesuatu pada layar HP, setiap pesan nya terdengar seperti pertengkaran dan beberapa terselimut rasa bingung.
" apa yang harus aku lakuin sekarang ?" tanya Dewa dari pesan dalam hp ku
" ikuti kata hati kamu " jawab ku.
" rara, besok ada waktu gak ?" tanya Dewa
"ada, memang kenapa ?"
" em. .aku mau traktir kamu ice cream di café biasanya"
"Wow ice . Mau mau ok dach" jawabku
esok harinya di café, sambil menikmati ice cream vanila dengan toping coklat kami saling diam satu sama lain hingga akhirnya Dewa membuka mulutnya.
"hmm...
baik'lah my princess...

Princess rara mau'kah kamu jadi pacar'ku?" Tanya Dewa yang membuat ku berhenti menikmati ice yang baru sampai di depan bibir ku, dengan hati berbunga ku iyakan tawaran indah dari Dewa.

"Wait wait wait " fikirku memotong memori indah yang masih jelas ku ingat.
" kenapa Dewa slalu panggil aku princess, sedang dia gak mau ku panggil prince " batinku semakin penasaran.
Dengan sigap ku angkat HP ku
" Dewa, aku mau ktemuan di cafè biasa" sms terkirim
" ok my princess kapan ?"
" kmu ada waktu kapan ?"
" sore ini, bisa"
" ok ntar sore jam 4," jawabku

sore harinya di café terlihat Dewa yang duduk menunggu dengan satu cangkir kopi di depan nya.
" Maaf aku telat, " seruku berjalan mendekatinya
Dewa segera bangkit dari duduknya dan menarik kursi di sisi lain tempat duduknya
" Silahkan my princess" serunya yang kemudian kembali ke tempat duduk.
"thanx ya sayang, tapi ini terlalu " ucapku yang dibalas senyum manis dari bibirnya.
" tuan putri mau bicara apa ?" tanya nya sambil mengaduk kopi di depan nya
" em. . . Sbnarnya cuma mau tau , kenapa kamu gak mau aku panggil knight ataupun prince ? " jawabku sambil mengotak atik daftar menu.
"Hahahaha cuma gitu ?" tawanya
"um . . Iya"
Dewa segera memegang kedua tangan ku matanya memandang lekat ke mataku , membuat jantungku berdebar ribuan kali lipat
" aku gak mau kamu panggil dengan sebutan itu karena. . . Prince dan knight itu kerjaan nya ribet hahahaha" serunya
membuatku jengkel dan marah padanya , segera ku lepas pegangan tangan nya dan mengambil tasku lalu berjalan meninggalkan nya dengan kesal dan jengkel
"srak" tangan Dewa menarik ku dan "grab" dia memeluk ku dari belakang.
"kamu apa apaan sih ini tempat umum " keluhku
" gak papa sekali kali, " jawab nya
" udah lepasin" sentak ku
" sebenarnya aku gak mau di panggil knight atau prince adalah karena aku mau jadi Pelayan tuan putri aja" serunya menempelkan dagu di pundak ku
" Pelayan ??" tanyaku melepaskan diri,
dengan cekatan Dewa menggenggam kedua tangan ku.
" iya pelayan. . . Tepatnya ku lebih suka menjadi Ketua Pelayan, yg selalu menemani'mu, menuruti semua perintah'mu, dan melindungi'mu..." katanya sambil menatap dalam mataku
kini jantungku berdekup jutaan kalilipat dari sebelumnya . Sebuah kata kata tak terduga. Yang memang terealisasi selama ini, dari kesabaran dan ke baikan nya padaku.
" Dewa ?" seruku
" ada apa my princess ?" tanya nya
"grab" ku peluk tubuh Dewa tanpa memperdulikan sekeliling, tanpa memperdulikan puluhan pasang mata yang melihat kami berdua.

Rabu, 01 Juni 2011

RUN chap 1

Bau mesiu masih tercium sangat menyengat dari balik bukit peperangan belum juga berakhir entah sampai kapan, gadis kecil seperti ku belum mengerti apa itu kematian tanpa memperdulikan korban perang aku berlarian bermain kejar kejaran dengan Raguna satu-satunya temanku di sini.
Hari itu mentari menyengat kulit kami. Blast menghentikan permainan kami.
"ayo mengungsi kedalam hutan" katanya mengelus lembut kepalaku.
"Bolehkah aku ikut berperang ?" tanya Raguna dengan wajah serius
"kalau raguna ikut, aku juga mau ikut " seruku mengangkat tangan dengan girang.
"hahaha. . .Mist, perang bukan permainan" jelas Blast
ku tundukan wajahku sambil tersenyum dan melangkah bersama yang lain ke dalam hutan.

pagi yang dingin datang aroma embun pagi dalam hutan serasa menyapaku. Segera ku berlari ke tenda Raguna untuk mengajaknya bermain tapi langkah ku terhenti mendapati tenda itu kosong.
Semangat ku tak hilang segera ku berlari ke sungai berharap raguna ada di sana. Sedang mengambil air, mencari ikan atau sekedar mandi. Langkahku terhenti di depan sungai bening di tengah hutan
"Mist, sedang cari apa ?" tanya nyonya sonia dengan segentong air di kepalanya.
"apa Raguna disini ?" tanyaku dengan mata yang terus berpetualang.
" Ra. .ra. .raguna ya ? Dia tidak kesini" jawab nyonya sonia gugup.
"Katakan semua padaku. . ." desahku menunduk dengan airmata yang mulai menetes
" Katakan saja jika Raguna pergi berperang dengan 25 orang lainnya saat bayangan berada di bawah bulan dengan membawa 5 panah 10 berpedang dan tombak" teriakku kesal
" Ba. .bagaimana kau tau, Mist ?"
" Aku. . . Ti. .ti. .tidak tau" jawabku yang kemudian terjatuh tak sadarkan diri.
Tahun demi tahun berlalu desa kami terdesak kami terus mengungsi, dan kini kami ada di hutan terlarang, tempat indah tempat tinggal para drakula dan para monster. 15 tahun sudah raguna meninggalkanku. Dia tak kembali, tak ada yang kembali tapi aku percaya raguna masih hidup dan itu pasti.
"Mist. . . " panggil Iris dari lembah
" ada apa iris ?" jawabku dari atas bukit
"Kuruna mencarimu, "
"ada apa ?" jawabku melompat dari atas bukit ke hadapan iris
"seperti biasa, bertanya " jawabnya yang berubah menjadi kalelawar putih yang cantik. Lalu terbang
sedangkan aku berlari , melompati jurang, melewati hutan menuju camp kuruna di dekat tebing gurun
"Mist, katakan semua yang kau tau tentang pasukan Inti Raja Hades" pinta kuruna tanpa basa-basi
"perempuan berambut biru (Bianca) dia mampu mengendalikan roh manusia, maupun para monster dengan berbagai cara, dialah otak yang membuat pasukan inti tunduk pada hades." kataku lancar.
"Kuruna, Kita harus segera mengambil tindakan" desak Ondurus yang terlihat cemas menerobos tenda.
"apa yang terjadi ?" tanya kuruna
"Hades, dia. . .dia sudah menghancurkan setengah hutan terlarang dan memperbanyak pasukan nya" timpal Zaid dengan luka di tangan nya.
"apa ? " sentak kuruna "kumpulkan semua pasukan" perintahnya
"Baik. . " jawab kami bertiga
ondurus dan Zaid segera keluar tenda,
langkah ku terhenti saat kuruna menggenggam tangan ku wajah nya terlihat cemas
"Mist, ini saat nya kau tau"
"tau apa ?" tanyaku heran
"Kau adalah "
"kuruna aku sudah menyiapkan pasukan" seru Zaid.
Kuruna melepas tangan ku dan pergi keluar.
"Baiklah ini saat nya kita rebut kembali tanah leluhur kita " seru kuruna
"YAA" Jawab semua orang dan para monster bersemangat lalu bergegas meninggalkan camp
"Kuruna, siapa aku ?" tanya ku menggenggam tangan nya
dia terdiam sejenak lalu memegang pundak ku,
"Kau lah belenggu 4 naga suci, hanya kau yang bisa menghentikan Hades" serunya di samping telingaku.
"jadi maksud mu akulah putri keabadian itu" sentak ku ."ti. . .tidak. . .tidak mungkin, kau pasti bercanda" Tawaku
kuruna hanya tertunduk,
"Ayo Mist" teriak Iris
"Ya. . ." jawab ku berlari menemui nya menuju pertempuran.
"Kau tidak boleh mati Mist" desah kuruna yang terdengar lembut di telingaku.
Lagi aroma mesiu dan darah tercium jelas di indraku,
"bawa korban terluka kembali ke camp" berulangkali suara itu terdengar
aku terus bertarung dengan teman pedang dan prisai seadanya
"Mist kuruna memerintah kau kembali" teriak Micah yang tak henti memainkan pedang nya
"Tidak akan" jawabku menahan serangan .
Suara pedang berhantaman terdengar riuh, raungan monster yang terluka terus mewarnai pandangan ku.
"Mist kembali" pinta iris
"tidak . . Aku mau bertarung" jawabku
sebuah perasaan aneh menyelimutiku  raguna terasa sangat dekat dariku
"Hahahahaha hancurkan mereka" tawa seorang gadis yang memerintah para tentara Hades. "Tak salah lagi dia pasti. Bianca" fikirku berlari ke arah gadis berambut biru yang dengan santai tertawa di hadapan korban.
"HABISKAU BIANCA" Teriak ku mengayunkan pedang. Wajahnya terlihat terkejut seorang berjubah ksatria menahan serangan ku
"Sayang kau baik-baik saja kan" terdengar suara laki-laki yang tak asing bagiku itu itu suara Raguna
Lelaki berjubah Ksatria menengok ke arahku dengan sigap dia menyerangku.
"Sayang ? Apa aku salah ?" fikirku
serangan ksatria itu mengenai lenganku ,menyadarkan ku dari lamunan bodoh tentang raguna
"Mist sudah ku bilang kembalilah" teriak micah yang terlihat menyeramkan
"Micah ?"
sentak ku melihat nya kini bertarung dengan si ksatria, jantungku berdekup kencang, hati kecilku terus mengatakan dialah Raguna, sampai puncaknya Micah berhasil membelah topeng ksatria itu menjadi dua.
"RAGUNA" Kata itu spontan keluar dari mulut ku. Tanpa fikir panjang ku pegang tangan nya yang membuat ku smakin yakin dialah raguna, matanya terbuka.
"Mist" serunya menjatuhkan pedang
"ka. .kau masih hidup, a. .a. .aku percaya itu" seruku memeluk raguna dan menangis dalam dekapan nya.
Tapi tiba-tiba
"MIST MENYINGKIR"
Teriak Micah yang kemudian berbalik melawan monster.
*jLUb*
sebuah tusukan tajam mengenai perutku, rasanya sakit, pedih,Di tambah sbuah bisikan yang tak ku duga.
"namaku Laguna,"seru ksatria menarik pedang pendek yang tertancap di perut ku

to be continue