Minggu, 15 Mei 2011

TUHAN..... tOlOng aku Dong !!

By : Dita ayU 


Mentari menyingkap pandangan ku hari ini hari sabtu bergegas ku mandi dan berngkat sekolah dengan secuter matic ku jam tangan ku menunjuk angka 6.44
“ masih pagi, “ desah ku memperlambat laju kendaraan ku .
 ku lihat sekeliling menikmati suasana pagi mata ku yang berpetualang menangkap sesosok cowo yang sedang jalan berdua dengan teman nya sempat ku lihat dia sedang membaca buku di tangan nya 

“ dag..dig…dug…” sejenak jantung ku berdetak “aduh… perasaan apa ini kenapa jantung ku, ah sudah lah “ desah ku lagi lalu berbelok masuk pelataran parkir sekolah ku aku berjalan melewati lorong kelas dan sampai di depan kelas ku beberapa mengerjakan PR dan beberapa cewe lain nya sedang memandang lekat ke arah kaca di tangan nya
“ morning all “ seru ku
“ morning morning duh delisia pusing nih Pr nya susah “ seru Senia
“ he..he…he… maaf..maaf,,, “ jawab ku cengengesan
“ oh…no… buku Kimia ku ketinggalan “ sentak Desi kebingungan
pagi yang benar benar sibuk sampai akhirnya bell berbunyi 3 kali Ibu Wulan yang mengajar ekonomi di jam pertama masuk dengan setumpuk bukunya dan Andrea sebagai ketua kelas dengan sigap menyiap kan kami semua ibu menjelas kan dengan runtun satu persatu tentang elastisitas permintaan awal nya aku serius memperhatikan namun tiba-tiba fikiran ku terbang ke cowo tadi sebenar nya itu Anggi teman ku sewaktu Smp dulu
“ agh… gak…gak…” sentak ku
“ Delisia kamu kenapa ?” tanya bu wulan ke arah ku
“ eh..anu… itu….gak papa kok bu “ jawab ku gugup
“ uh… gara-gara mikirin tuh orang “ desah ku

pelajaran pun berakhir bel berbunyi waktu nya istirahat
“ hari ini ulangan bahasa Indonesia” seru Andrea
“ ih… bu nadin nih gak tau apa aku tuh pusing “ desah yuanita
“ iya tuh nyebelin banget” timpal sania
“Tuhan tolong aku tadi malem aku sih belajar tapi Cuma baca satu dua huruf (pelajar gaul)” batin ku
ku langkahkan kaki ku ke arah pintu
“ delis…delis…” seru Regina
“ kenapa Na ?” jawab ku
“ Kamu kenapa kok tadi gak serius waktu pelajaran Ekonomi “ tanya nya
“ oh.. itu tadai pagi aku ……..” jawab ku menjelaskan
penjelasan ku mungkin sangat panjang hingga bell masuk pun terdengar riang di telinga semua masuk kelas dan mengerjakan soal bahasa Indonesia dari Bu Nadin
“ aduh this is beauty exercise “ desah yuanita
“ bener bangets “ timpal rena
ulangan hari itu berjalan lancar sampai waktu pulang tiba segera ku pergi ke pelataran parkir dan mengendarai motorku pulang ke rumah
Malam terasa sepi tapi untung para jangkrik senantiasa mengerik untuk ku Mak lum malam ini malam minggu jadi teman teman ku yang setia mengirimiku sms sedang libur ku lirik hp ku ada sebuah ke inginan muncul
“sms…gak…sms…gak…sms…, ah sms aja lah “ desah ku mengambil hp silver di atas bantal 1 sms telah terkirim setelah menunggu beberapa saat tak juga ada balasan
“ ah sudah lah aku bisa gila kalau mengharapkan dia begini “ desah ku
tak lama hp ku bedering 3 sms masuk
“ Siska , naura, and anjas , ah gak ada nama nya “ desahku lagi
malam semakin larut ku angkat hp ku lagi ku pilih kontak lalu ku pilih nomernya ku pencet tombol hijau di keyboard

“ nomer yang anda tuju sedang tidak aktif……” terdengar suara nyaring operator di sana
“ agh sudahlah bisa gila aku begini terus “ desah ku lagi ku baringkan kepalaku di bantal dan berdoa sebelum tidur
“ TUHAN, buat rasa cinta ini hilang dan Tuhan jika dia bukan untuk ku maka usirlah rasa sukaku ini Tuhan, rasa suka ini menyiksa batin ku Tuhan aku tak mengharapkan rasa ini Tuhan pleass Ya Tuhan ,Tuhan kan baik ,amin“ desah ku lalu memejamkan mata
“ dit…di..dit…” suara jam weker yang mengusik tidurku terdengar nyaring dan menyebalkan aku berusaha meraih jam weker di atas buffet di samping ranjang ku tapi
“ braaak” aku terjatuh dari ranjang empuk ku
" kak delis, mandi nanti mama marah loh!" teriak cikita adik ku
" iya. . !" jawb ku bergegas bangun dan berjalan ke kamar mandi dan berangkat seperti biasa aku berjalan di lorong kelas menuju kelas ku langkahku berhenti
"hikz. . . Anggi " sentak ku
segera saja jantungku berdetak cepat seperti roket ke bulan membuat wajahku memerah dengan cepat
" oh Tuhan, tolongin aku dong " desah ku
tak lama ku lihat Regina berjalan menemui Anggi, dia menggandeng tangan anggi suasana hatiku berubah seperti erupsi merapi menyembul_nyembul
" uh. . . Regina ngapain sih narik-narik anggi ? "desahku berjalan ke dalam kelas
Yuanita melangkah mendekati ku dan menarik tangan ku
" Ada gosip panas lis " bisik nya
" Apa an ? Crita-crita" jawab ku
" Regina kemarin nembak anggi " bisiknya lagi
" Apa ???" sentak ku terkejut
" Eah. Awalnya aku juga kaget, " serunya lagi
" Lantas di terima gak ?" tanyaku sedikit menunduk

" Yha kamu kan tau sendiri anggi, thu gimana dia gak mau nyakitin Re, jadi yah di terima " jawab yuanita
tak lama bel berbunyi ibu salsa. Guru kimia kami masuk kelas hari ini, hati ku sedang kacau tak percaya awalnya tapi itu buktinya
"Regina kenapa kamu tega," desahku
" dElisia muka mu pucat apa kamu sakit ?" tanya bu salsa
" gak kok bu cuma agak gak enak badan aja " jawab ku
" kalau begitu, yuanita ,REna, antar delisia ke UKS"
yuanita menuntUnku pelan ke UKS
"hari ini petugas piketnya Anggi ya ?" tanya rena
" iya, "jawab yuanita menuntun ku ke atas kasur di uks
" Anggi titip delis, " seru yuanita
" iya awas ya kalo cuil " timpal rena
" iya sih tenang aja " jawab anggi
" Oh Tuhan apa salahku kenapa harus anggi, kenapa Tuhan ?" desah ku
laju jantung ku bertambah kencang melesat seperti valentino rossi yang lagi balapan
" Delis, kamu kenapa ?" tanya anggi
" aku, aku gak enak badan aja " jawab ku
tanpa ku sangka ku duga
dan ku terka tangan anggi memegang kening ku
laku berbalik dan mengambil segelas teh hangat
"ini minum dulu" serunya
"iya " jawabku meminum teh itu
" rasanya manis persis kaya yang buat yang minum juga sich " benak ku
kami ngobrol banyak saat itu sampai bel istirahat berbunyi
" Delis,udah lumayan ?" tanya anggi
" iya. . ." jawab ku
" Delis, sebenarnya "
" sebenarnya apa ? " tanyaku

suasana sejenak menjadi hening kami bertatap mata lalu bibir nya terbuka
" sebenarnya aku "
" Anggi. . ." terdengar suara memekakan memecah keheningan
" iTu bukan nya suara regina ?" tanya ku
" iya. . . " jawabnya
" anggi kamu di mana ?" seru regina lagi
" anggi dia nyari kamu tuh " desah ku menatap ke arah pintu tanpa ku sadari "Cup" dia mencium kening ku dan anggi berjalan kearah pintu dan berbalik lalu tersenyum dan lekas menemui regina
" oh Tuhan , Tolong aku dong " desahku dengan jantung berdekup kencang seperti suara genderang kerajaan romawi ketika berperang.
 
BERI AKU KEKUATAN
cahaya mentari menembus jendela kelas ku ciuman yang di berikan anggi waktu itu belum bisa ku lupakan
" delis sini geh " panggil sania
" apa ?" jawabku mendekatkan telinga ku
" losh " seru nya
" sania ! " desahku
" ha.ha.ha." tawanya
" h!h kalian ini kaya anak kecil " seru yuanita
" bioso wae " jawab kami berdua
sifat jahil ku muncul saat melihat desi yang sedang asik ber solek ku buat rencana dengan sania, aku pun lekas mengambil bedak di depan nya dan sania mengambil kaca di atas meja
" dElis, sania bAlikin gak ," sentak nya
" gak yah" seru kami lalu berlari berpencar
aku berlari lalu berjalan mundur dan "Brak" aku menabrak seseorang dia menangkap ku, aku terpejam dalam dekapan nya dan saat ku buka mata dia anggi
" huh Tuhan tolong aku jantung ku berdekup kencang seperti tapal kaki kuda dalam pacuan kelas international" cukup lama kami terbengong lalu aku bangkit
" maaf yah, aku. ." desahku
"ya gx pa.pa kok "jawabnya "anggi, " sentak regina
" iya, aku akan kesana " jawab anggi " maaf ya delis aku harus ke sana " lanjutnya
" oh, eh ok" jawab ku
anggi pun meninggalkan ku " dElisia.a.a.a" teriak desi
" wah kabur" teriak ku berlari
bell masuk pun berbunyi dengan indah mengakhiri kejahilan ku dan sania hari ini, mrs pipit masuk dengan tas ber isi laptop di tangan nya bliau guru b.inggris di kelas ku setelah mengabsen dia mengumumkan kalau hari ini akan pulang awal al hasil saat istirahat pertama kepala suku (andrea) mengadakan rapat dewan

" eh, gimana kalau kita ke pantai " seru sania
" jauh, cuy lagiyan gak ada persiapan kan" seruku memberi tanggapan
" aha, gimana kalau ke swimming pool ?, " usul andrea
" boleh_thu " jawab sania
" wah sania panggilan jiwa kita thu di air " seru ku
" ikan paus donk" sahut andrea
" bukan lah tapi ikan pesut" timpal sania
" kamu yang bilang loh kalo aku sih mermaid he.he.he " lanjut ku
" mermaid, ? Oh yang di flm spongebob nthu ya" timpal sania
sementara aku dan sania terus ejek-ejekan andrea melangkah ke depan
" hoy, coy siapa yang stuju ikut ke swimming pool angkat kaki " serunya
" ape lu kata ? " sahut alfonso
" ya udah angkat tangan aja lah " andrea
serempak anak-anak sekelas mengangkat tangan nya tak lama bel pun berbunyi tanda bagas
" oh iya nanti kumpul nya di sekula " seru andrea
"ajak temen boleh ?" tanya rena
" ajak temen, pacar, ibu, bapak, mbah, biyong tak pha " jawab ku
waktu menunjuk angka 10.30 bebrapa anak udah di skula tapi sebagiyan blom pada datang, ku lihat regina menggandeng mesra tangan anggi, kesal memang tapi mau apa lagi
" delis, bilang ke yang laen kita berangkat sbentar lagi " seru andrea
" yha.yha" jawab ku kesal
perlahan ku berbalik
" guys bentar lage kita berangkat " seru ku
" delis, masih ada tempat kosong gak di mobil lo ?" tanya regina menghampiri ku

" gak tau, memang kamu gak sama anggi ?" tanyaku
" anggi mau sama Tiyas " jawab nya lesu
" huh, sukurin lo ! Kapok " desah ku dalam hati
" delisia ayo brangkat " seru yuanita
" iya, eh masih ada tempat gak ?" tanya ku sedikit teriak
" masih, mau buat tas ? " jawab nya
" bukan, si re mau ikut kita "
"ouh regina " desah yuanita
kami pun pergi bersama menuju Swiming pool aku menyetir dengan hati agak jengkel melihat tingkah regina yang selalu mengangkat hp nya
" cieh regina , sms an nih sama yayang anggi ?" ledek rena
" iya donk " jawab nya manja
" uh . . ." desahku hatiku jengkel 1/4 mati
" Tuhan tolong aku sih, huh " desah ku
kami pun sampai di sebuah swiming pool di daerah puncak, udaranya sejuk dan nyaman beberapa berjemur di kursi pinggiran kolam dan yang lain berenang atau hanya bermain air
" delis ?" seru anggi
" background nya keren nieh foto yuk " ajak nya
" ayuk siapa takut ," jawab ku dan kami pun berfoto bersama dengan aneka pose yang unik , setelah itu ku pandang foto kami
" wah aneh-aneh gaya nya " seruku
" ha.ha.ha. Iya nih gokil " jawab anggi
tapi tiba- tiba "byur" aku tercebur dalam kolam sedalam 3 m karna terdorong sesuatu aku yang memang gak bisa berenang lekas tenggelam gak berdaya
" regina kamu apa-apa_an sih ?" sentak anggi segera membuka bajunya dan menceburkan diri untuk menolong ku yang telah tenggelam
" tuhan tolong aku" batin ku yang mulai kehabisan udara segera anggi memberiku udara dari mulutnya di dalam air (kaya filem naruto loh) lalu memeluk ku ke permukaan.
" delis, sadar, !" panggilnya sambil memberi pertolongan pertama dan sesekali memberiku nafas buatan
"uhuk. . .uhuk" aku batuk dan air keluar dari mulut ku (bukan k-iler)
" anggi " sentak regina menarik tangan anggi menjauh dari ku
" sayang ku kamu udah sadar " seru rena
" ni. . Pake dulu " timpal yuanita memberi jaket pada ku
" wah ternyata Ikan pesut gak bisa berenang " seru sania
" ngece kamu yah. . .san" lanjut desi
" ih dalem" sentak silvi
setelah berganti pakaian kering aku duduk berjemur di kursi pinggir kolam sambil meneguk segelas orange juice tiba-tiba anggi datang
" Delis, " panggil nya
" kenapa nggi ?"
" lo baik-baik aja kan ?" tanya anggi
" iya , thank ya udah tolong aku " jawab ku
" delis soal di UKS aku sebenernya. . ."
" Anggi, " teriak alfonso menghentikan pembicaraan
" yah sbentar !" jawab nya
" delis aku tinggal dulu ya" serunya " nd aku udah putus sama regina " lanjutnya meninggalkan ku
" hah putus ? Oh tuhan thank ya he.he.he" batinku
aku pun bangkit dari duduk ku dan berjalan-jalan mencari udara segar tanpa sengaja aku bertemu dengan regina yang sedang menangis sendirian di dekat jembatan imitasi di swiming pool
" re. . .regina " panggi ku
" delisia. . ." jawabnya lalu berlari memeluk ku
" kamu kenapa re ?" tanya ku kebingungan
" maaf ya delis aku udah ngambil anggi dari kamu, aku nyesel tapi, aku ngelakuin itu karna aku cinta banget sama dia dan aku takut kita gak bisa bersama karena kanker yang aku derita " serunya sambil menangis
" eh. .apa ? Kanker ?" sentak ku terkejut
        sepanjang jalan aku terus memikirkan kata-kata regina tadi
“ oh tuhan apa yang sebaik nya aku lakukan haruskah aku marah pada regina atau memaklumi perbuatan nya “
        sesampai nya di rumah lekas ku angkat HP ku nomer anggi ku tekan tombol hijau nya
“ hallo …” seru ku setelah telefon di angkat
“ eh.. hallo ini siapa? anggi nya ada ? “ tanya ku
“ ini regina pacar nya “ jawab cewe itu dati seberang telefon
“ oh lo re , ini aku delisia kok nomer anggi sama kamu ?” tanya ku
“ iya nomer anggi aku pegang dari sebulan lalu “ jawab nya
“ oh.. begitu terus anggi pake nomer yang mana ?” tanya ku
“ em… anggi… dia gak pegang hp “ jawab nya menutup telefon ku
aku berdiri dan berjalan ke arah jendela dari kamarku yang memang di lantai dua,
“ Tuhan pantas saja Sms ku gak pernah di balas anggi jadi itu penyebab nya regina kenapa , kenapa lo tega membuat gue miss comunicat ma anggi ?, padahal gue rela kok kalau gue gak bisa jadi milik anggi se enggak nya beri gue kesempatan buat bersahabat dengan nya “ desah ku dengan mata berkaca-kaca
        mata ku menatap lekat kre arah jendela dan ku temukan  motor anggi berjalan masuk ke halaman depan rumah ku tak lama pintu kamar ku di ketuk dari luar
“ kak, ada temen kakak tuh nungguin di depan !” seru adik ku dari luar
“ iya bentar lagi kakak turun “ jawab ku
tak lama aku pun turun ke lantai satu meniti anak tangga dia benar-benar anggi sejenak dia menoleh dan tersenyum ke arah ku
“ delisia aku mau bicara sama kamu “ seru nya saat aku sampai di hadapan nya

“ yah sebener nya aku juga punya pertanyaan buat kamu “ jawab ku menatap nya
“ delis sebenar nya aku.. aku cinta kamu sejak dulu “ serunya membuat ku melongo dengan jantung yang berdetak kencang  tapi sejenak teringat regina yang menangis di pelukan kau tadi siang
“ anggi seandainya lo bilang itu sejak dulu pasti gue akan langsung bilang iya tapi, maaf gue gak bisa , gue gak bisa nyakitin regina … “
“ tapi regina …” sanggah nya memotong kata ku
“ denger aku anggi regina mengidap kanker dan kamu tau kan keganasan kanker seperti apa ?” desah ku
“ kanker ?” seru anggi terkejut
“ iya kanker, anggi kalau kamu memang cinta sama aku ,
aku mau kamu balikan lagi sama regina “ pinta ku
“ ok kalau itu mau kamu ,”  jawab nya bangkit dan bergegas pergi ke luar dengan wajah kesal
 tanpa ku sangka air mata ku mulai mengalir
“ Tuhan , tolong aku semoga keputusan yang ku buat ini tepat “ desah ku menahan air mata  yang terus mengalir deras di pipi ku
 
UGH
angin malam membelai lembut wajah ku tapi air mata ku tetap mengalir deras
"Tuhan tolong aku tUhan " desah ku sambil sesekali menyingkap air mata tak beberapa saat pun aku tertidur
" kukuruyuk . . . Buk kok.kok " terdengar suara ayam yang di lempar sandal oleh tetangga ku pagi pun menyapa ku dengan senyum manis nya lekas ku  mandi dan berseragam rapi di sekolah...
" morning all ?" seru ku
" yo morning juga " jawab mereka
" hem... Pagi yang indah " seru ku
 tiba-tiba rena dan silvi berlari ke arah kami
" ada murid baru " seru rena
" ganteeeeng " desah silvi
" imut. . ." sentak rena
" white " seru silvi
" pokok nya smart " teriak mereka
" siapa sih ?" tanya yuanita
" Akira furukawa "
" hah ? Akira . . Artis terkenal itu ? " sontak semua murid histeris
" sayang nya iya " jawab silvi
bel pun berbunyi seperti biasa kami duduk di kursi masing masing. Bu sesilia datang di ikuti sesosok cowo di belakang nya serempak semua cewe di kelas ku melongo melihat nya.
" good morning all " seru bu sesil
" morning mrs."
" kita kedatangan murid baru di sekolah kita, silahkan perkenalkan diri mu " seru bu sesil
" terimakasih. . . My name Akira furukawa , i come from sydney " sapa nya
" kamu bisa duduk di samping delisia " perintah bu sesil 


Akira pun berjalan mendekati tempat duduk ku dan segera duduk di samping ku wajah nya cool tanpa exspresi aroma nya harum dan enak di hirup (kok jd ngm0ngin bau badan )
kira-kira sudah 2 minggu akira si artis idola itu duduk dengan ku tanpa kata tanpa sapa. Tapi sikap nya baik pada alfonso dan tyas sahabt barunya .
Hari itu tiba-tiba sudenly Anak-anak di sekolah heboh membicarakan foto kekasih akira awalnya aku tidak perduli tapi saat aku membaca buku di perpustakaan
" delisia, sejak kapan ? Sejak kapan kamu dan akira pacaran ? " tanya yuanita histeris
" hah ? A. .aku dan akira apa maksud mu?  " tanyaku terkejut mau mati
" iya di facebook and blog akira ada foto kalian ciuman " seru sania
" eh. ? Ciuman ? " desah ku lalu berlari ke arah kelas
" brak " aku pun terjatuh setelah menabrak anggi matanya seram memandang lekat ke arahku
" anggi ma. .maafkan aku " desah ku
" jadi kamu jadian sama akira ? " tanya nya
" eh. . .enggak .enggak kok " seru ku
" terus foto itu ? "
" aku juga gak tau, anggi tolong aku membuktikan kalau foto itu palsu " pinta ku
" delisia aku akan lakuin apa aja buat kamu " serunya
" thank ya gi " seruku memandang lekat wajah manisnya

" ayo ke lab " serunya menarik tangan ku
kami berdua meneliti foto itu terlihat seperti nyata tapi hanya hasil pengeditan " ayo kita temui akira " desahku
" anggi ?" terdengar suara regina yang datang tiba-tiba
kami berdua menoleh regina mendekati ku

" wah gak nyangka kamu jadian sama akira fotonya boleh juga" serunya dengan nada menyebalkan
" jaga mulut kamu re, ini foto palsu " sentak anggi membelaku
tiba-tiba
"aduh au kepalaku pusing " desah regina
" anggi jangan kasar, " seruku memarahi anggi
" kamu gak papa kan re ?" tanya ku merangkulnya
" iya aku gak papa kok " jawabnya lemas
" anggi aku akan temuin akira sendiri " seruku meninggalkan anggi dan regina dengan secarik kertas di tangan ku aku pun melangkah ke dalam aula dimana akira sedang berlatih band dengan alfonso dan teman nya yang lain, aku melangkah menemuinya dan
" plak " aku pun menampar pipinya
" maksud kamu apa nyebarin ini ke semua orang dan bilang kalau aku pacar kamu " sentak ku
" kamu ga suka dengan hasil editing ku ?" tanyanya (ngece)
" iya aku gak suka dan aku mau kamu hapus semua itu " dEsah ku meninggikan suara
tanpa ku sangka akira mendekap tubuhku
" lepasin aku, apa sih mau kamu ? " sentak ku seraya melepaskan diri sambil ku arahkan mata ku ke wajahnya ku pelototin dia tapi tiba- tiba

" Kiss, ckrik " sebuah ciuman mendarat di bibirku bersama.an dengan cahaya blisz dari kamera alfonso
aku shock saat itu juga perlahan akira melepaskan ku tapi tubuhku masih kaku dalam pose tadi di dekapan akira
" tUhan apa ini ? Apa yang baru saja terjadi, tuhan sadarkan aku jika ini mimpi buruk ku " batin ku
" gimana kalau yang itu ? Kamu suka ?" Tanya nya tanpa rasa bersalah membangunkan ku dari shock berat yang ku alami
" a. .a. .pa ? Kau sudah gila ya !" sentak ku

" yah aku gila karena mu aku belum pernah segila ini sebelum nya " jawab akira
" a. . Akira, hapus. Hapus foto itu " desah ku
" tidak mau, " seru nya
" plak " ku tampar wajahnya lagi air mata ku mulai menetes
" jangan menangis," serunya menunduk dan meng hapus airmata ku
" jangan sentuh aku " senak ku menyingkap tangan nya
" aku akan menghapus foto di Fb dan blog ku " jawab nya " tapi aku mau kau datang di acara asean music award minggu depan " serunya berjalan meninggal kan ku dengan teman teman nya
" srak" ku tarik tangan nya
" minta tisu " desah ku
" ha.ha.ha." tawanya manis sekali sebuah tawa yang masih perdana tawa yang manis dan menggemaskan tanpa ku sangka akira memegang pipiku dan menghapus airmata ku dengan ibu jarinya

" Tuhan , tolong aku. Aku aku tak tau apa ini mimpi jika iya segera bangunkan aku tuhan" desah ku
" maaf aku gak punya tisu pakai jari ku aja ya " serunya
" deg.. Deg..deg " jantungku bedekup begitu kecang
" Tuhan tolong aku " desah ku berbalik dan berlari ke luar
" delisia kamu kenapa ?" tanya sania di dalam kelas
" gak. . .gak papa " jawab ku menghapus airmata
" kalau ada masalah cerita sama kita " lanjut yuanita
aku tertunduk dalam dan perlahan ku angkat kepala ku
" minggu depan kita nonton asean music award yuk " ajak ku mengalihkan pembicaraan
" oh iya di singapor kan ?" tanya sania
" yha aku dengar akira masuk nominasi penyanyi cowo terfavorit and artis multitalet termuda " sambung silvi tiba-tiba
" aku mau nonton ah, " timpal desi

_ esoknya di sekolah aku duduk sendiri kabar akira tak terdengar sampai guru bilang akira sudah pergi ke singapore untuk persiapan AMA Nya,
"Tuhan kenapa kali ini terasa sangat sepi padahal dulu tanpa akira aku biasa saja"
sampai puncak nya pada sabtu pagi. Aku, silvi, desi, yuanita ,sania , rena terbang ke singapore untuk nonton acara AMA
"Drt..DRet" hp ku bergetar
" halo akira ? " jawab ku
" cie akira neh ye " leDek yuanita
" eh jangan salah faham. " desah ku
" iya akira, " jawab ku
" kenapa lis ?" tanya sania

" akira udah siapin hotel buat kita." jawab ku
" asyk donk ,"
" iya tapi gimana kita kesana ? " tanya sania
" akira bilang sopir sewaan ny akan menjemput kita " jawab ku menenangkan
_ kami berpencar mencari si sopir tak berapa lama desi menemukan nya kamipun segera pergi ke hotel, ku buka kamar hotel ku harum semerbak balutan seprai putih dan bunga mawar yang bertaburan di atasnya " Tuhan semua ini begitu indah "
" drt. .drt. ." hp ku bergetar lagi
" hallo ," jawabku
" kamu suka kamar ny ?" seru akira dari seberang telefon
" iya aku suka tapi ini berlebihan " jawab ku
" tapi kamu tetep suka kan? " tanyanya lagi
" i. .iya, sih tapi,"
" nanti malam aku jemput kamu and temen-temen kamu, jam 8 ok " lanjutnya
" eh. . . Akira "


" tut. .tut. .tut. ." telefonpun terputus aku yakin akira sangat sibuk malam ini.
" Tuhan aku gak mau ngerepotin dia " desahku
" tok. .tok. ." pintu kamarku di ketuk dari luar perlahan ku dekati dan ku buka pintu itu
" delisia kamu apa.apa_an sih masa mau nonton pacarnya begini ?" desah yuanita
" akira bukan pacarku" sanggah ku
" bukan saat nya ngeles tau " timpal sania
" iya neh, ayo kita permak " seru desi menarik tangan ku
" eh, . . Tunggu " desah ku

" oh Tuhan tolong aku, " batin ku
waktu terus berjalan silvi dan sania memilihkan gaun untuk ku, yuanita dan desi mendandaniku dan rena mencari sepatu yang pas dalam kopernya,
alhasil jam 8 tepat semua beres dengan malu-malu aku berjalan di depan mereka berlima dengan dress pink yang mencapai lutut dengan aksen putih tebal di bagian kerah. Dan selop silver pink yang cukup tinggi, rambut ku menjadi keriting sosis dan wajah ku terlihat.
"ting toNg" bel berbunyi
" pasti akira " seru yuanita
" iya pasti itu" timpal desi
" sana buka pintunya " perintah sania menapap ku
aku berjalan mendekati pintu dan ku buka pintu itu ku lihat akira dengan jas hitam yang manis dan terlihat sangat tampan
" delisia kamu, malam ini benar-benar cantik " serunya yang bengong menatap ku
" em. . Te. .terimakasih " jawab ku gugup jantung ku berdekup kencang mendengar pujian itu
" hey akira apa kalian mau terus begitu ?" desah sania


" eh iya, ayo berangkat " ajak akira menuju m0bil hitam exsotis ala superstar yang cukup panjang sampai mobil berjalan cukup cepat di kawal polisi di depan nya sesampainya di sana
" akira " panggil seorang wanita
" nona tesy ," jawabnya
" mana gadis bernama dElisia kekasih mu itu ?" tanya tesy ramah
" ini dia, cantik kan " seru akira menggandeng ku

" eh, aku kan "
" cup, ingat foto itu" ancam akira sambil mencium pipiku
" iya aku kekasihnya akira senang berkenalan dengan mu " seruku
" Tuhan apa salahku hingga mendapat hukuman seperti ini" desah ku
akira merangkul ku lalu para wartawan memotret kami berdua mau tak mau aku tersenyum juga ke arah kamera waktu semakin malam saat nya akira naik ke atas panggung dia bernyanyi sangat merdu dan tiba-tiba dia memanggil nama ku untuk naik ke atas panggung dia berdansa dengan ku indah memang hingga lagu yang ianyanyikan habis. Aku kembali ke tempat duduk ku angkat hp ku 6 missed call dan 7 sms dari anggi ku buka  dan ku baca tanpa terasa air mata ku menetes di pipi.
 
INDAH PADA WAKTUNYA

"Tuhan, kenapa dunia begitu kejam pada ku tuhan " desah ku
segera ku berlari ke luar studio besar AMA
" dElisia , " teriak sania
" mau kemana? " lanjutnya
" aku mau pulang ke indo " jawab ku dengan airmata berlinang
" delisia apa akira menyakiti mu ? " tanyanya lagi
aku hanya bisa menggelengkan kepala
" kalian mau pulang besok kan aku titip barang-barang ku " seruku berlari lalu menghentikan taxi di depan ku
" Tuhan semoga masih sempat aku kembali ke indo " desah ku
mobil berhenti di sebuah bandara international
" apa tiket ke indo masih ada ? " tanya ku
" masih ada 1 kursi pesawat GI " jawab petugas bandara
waktu terus berlalu aku menangis di pinggir jendela pesawat sampailah aku di bandara soekarno hatta mata ku menangkap sesosok cowo dia anggi " anggi " teriak ku
" delis ? " jawabnya memandang ku
aku segera berlari dan ku peluk tubuhnya sambil ter isak dan terus mengeluarkan air mata
" jangan pergi, jangan tinggalin aku " isak ku
tapi anggi malah melepaskan pelukan ku dan pergi meninggalkan ku tanpa kata - kata aku hanya bisa menangis dan menunduk dengan airmata yang terus mengalir
" pakai ini " seru seorang cowo di sampingku sambil mengulurkan tisu di tangan nya ku ambil tisu itu dan menghapus airmata ku
" buk. . ." terdengar suara pukulan sangat kuat di depan ku segera ku buka mata ku
" a. .akira, " sentak ku melihat sosok akira yang mengepalkan tangan nya aku semakin terkejut melihat anggi yang tersungkur setelah menerima pukulan dari akira, akira menghampiri tubuh anggi lalu menggenggam kerah baju anggi dengan kasar,

 anggi hanya diam
" heh cowo bego, apa lo gak bisa menghargai seorang cewe yang udah bersusah payah datang untuk mu ?, apa lo gak merasa bersalah membuat dia menangis " sentak akira ke arah anggi yang masih diam
akira mengambil ancang-ancang dengan mengangkat kepalan tangan nya
" AKIRA JANGAN " teriak ku yang menabrakan diri ke tubuh akira dan mendorong nya menjauh dari anggi
" jangan akira,sudahlah " desahku
" tapi. . .dia "
" jangan " lanjutku sambil sedikit terisak
" AnGgi " terdengar suara regina yang memanggil anggi sambil berlari
"grab " peluk regina anggi mengankat kepala re dan kiss anggi mencium kening regina dengan penuh cinta
" Tuhan " desah ku berlari meninggalkan akira sambil menangis.
" Tuhan kenapa cinta ini harus ada, tuhan ini menyakitkan," desah ku
aku terhenti di sebuah taman aku tertunduk di bawah tiang lampu di heningnya malam. "srak" tiba-tiba seseorang menyelimuti punggung ku dengan jas hitam
" sudahlah jangan menangis "
" a. .akira, kau tidak tau rasanya "
sepasang tangan akira kini di pundak ku sambil sedikit membungkuk dia usap airmata ku perlahan
" Akira cinta sama Delisia " serunya lembut
" deg. .deg. . " saAt itu pun jantungku berdekup kencang tak terkendali
" a. .akira " desah ku
" pasti kau akan menolak ku kan ?, delisia " serunya kembali berdiri tegap
" aku, "

" aku sekarang bisa merasakan apa yang kau rasakan, ternyata sakit sekali tapi. . ."
" plak. . ." ku tampar wajahnya lalu berlari meninggalkan akira yang memegangi pipinya
" akira bodoh, akira gila. Aku, aku aku benci akira " batinku sambil menangis
Cit. .cit. .cuit. .
Suara burung di pinggir jendela kamarku membuat ku terjaga dari tidur ku, bayangan anggi masih terus menggelayutiku aku tak habis fikir anggi melakukan hal se kejam itu apa dia tak mengerti aku masih amat sangat sangat mencintainya tapi cinta tak berharga lagi, ku tundukan wajahku
" Tin. . .TIn. ." terdengar suara kelakson mobil dari luar segera ku berjalan mengintip dari balik jendela mobil berwarna biru yang mengkilap
"hem bukankah itu mobilnya yuanita " desahku beranjak dari kasur untuk segera mandi dan bersiap sekolah.
" kak delis cepetan " teriak adik ku
" iya kakak sebentar lagi turun kok " jawabku dari kamar.
Setelah semua beres aku pun berangkat ke sekolah dengan mobil yuanita yang di dalam nya juga sudah terisi sania dan rena
" Delisia kalau ada masalah ngomong dong sama kita " seru rena
" iya nih del kalo di pendem ntar malah jadi masalah loh " timpal sania
" enggak ada apa-apa kok " jawab ku
" nggak ada kok murung ?" tanya yuanita menghentikan mobilnya di pelataran parkir
kami pun turun dan ku peluk tubuh yuanita
" Nda . . ." seruku menangis perlahan
" dElis, cerita deh " seru yuanita
akhirnya ku ceritakan semua masalah ku pada nya dan ke empat sahabat ku yang lain secara lengkap dan terperinci
" hah ? Kanker ?" tanya sania

" Kantong kering kale " timpal desi
" setau ku si re thu sehat wal afiat aja kok."lanjut sania
" udah udah , delis apakah kamu pernah terfikir kalau kedatangan akira mungkin adalah kehendak tUhan untuk menghiburmu ?" tanya yuanita
" iya yuanita benar, seorang akira bisa nyasar ke sini itukan luarbiasa " timpal sania
" tidak aku tidak pernah  berfikir begitu" jawab ku
" sayang sekali, em bagaimana kalau akira itu malaikat mu " seru silvi
" eh malaikat ?" desahku
" iya " jawabnya mengada.ada
akhirnya bel pelajaran pun berbunyi, kami kembali ke tempat masing-masing pak Leon masuk ke kelas dengan senyum nya yang khas
" andrea, apa kamu sudah di beritau walikelas mu kalau anggi dan akira sudah keluar ?" tanya pak leon
" em. . Belum pak " jawab andrea
hatiku benar benar remuk silvi mengelus punggungku " Tuhan aku percaya kau telah merencanakan semua ini " desah ku
sejak hari itu sering kali ku lihat akira tampil di tv, semakin terkenal saja dia.
"sudah ada kabar dari anggi ??" tanya yuanita
"tak ada kabar dari anggi aku udah coba menghubunginya sms ku gak di balas dan telfonku gak pernah di jawab.hingga nomer yang tadinya aktif itu kini tak aktif lagi" desah ku
" udah minta sama regina?"
" ya udah tapi Entah sudah berapa kali aku minta nomer baru anggi dari regina namun re gak pernah mau memberi tahu ku nomer baru anggi."
" semangat donk delis" serunya lagi
" Sudahlah aku pasrah sekarang" desah ku meletakan hp ke atas meja
2 tahun telah berlalu kini aku sudah kuliah, kuliah di london inggris dengan yuanita walau berbeda jurusan, sekarang aku sudah bisa berfikir dewasa aku mencoba untuk hidup normal lagi berharap aku tak pernah tau dan kenal apa itu cinta dan bagaimana kesakitan itu terjadi, aku telah berhenti mengharapkan anggi dan fokus dengan kuliah ku  pagi itu pintu apartemen ku di ketuk berulang ulang perlahan ku buka itu yuanita dia memang sering main untuk menginap atau pun ngobrol dengan ku tapi kali ini berbeda di belakangnya berdiri seorang cowo yang selalu menghiasi kesepian ku dengan lagu lagunya setiap aku nyalakan tv di apartemen.
" ku bawakan malaikat mu " seru yuanita
" a. .a. Akira " desah ku
" Delisia " jawabnya
rasa rinduku tak terbendung segera ku peluk tubuhnya
" delisia sudahkah sekarang kamu melupakan anggi " tanya nya
" aku sudah tak begitu memikirkan nya lagi, dia acuh pada ku " jawab ku melepaskan pelukan itu
" berarti, apakah aku masih akan di tampar jika aku bilang CINTA pada mu ?" tanya akira polos
" eh. . .em. . . Ku fikir tidak " jawab ku dengan muka memerah
" Akira cinta sama Delis " serunya
" dag dig dug" sejenak jantung ku berdekup kencang sebuah perasaan yang sudah 2 tahun menghilang kini muncul lagi
" em. . . DElis, dElis, " jawab ku gemetar
" udah ah jawab aja iya " seru yuanita
"iya " seruku
saat itu juga akira memeluk ku dan mendaratkan ciuman nya di pipiku
"Oh tuhan terimakasih buat malaikat yang kau kirim untuk ku," batin ku dalam pelukan akira.
handphone ku bergetar sebuah sms dari nomor baru isinya :

to delisia
jangan lupa untuk datang ke pernikahan ku dan anggi di bali 8 agustus besok
regina.
" mau hadir ?? " tanya yuanita
" boleh ,satu minggu lagi kan" jawab ku
" iya ,kamu yakin " tanya akira
" aku yakin kan ada malaikat yang siap tisu di samping ku " jawab ku meledek nya.
" enak saja "
" ha...ha...ha.."
waktu berlalu begitu cepat aku segera terbang ke bali dengan 5 sahabat ku beserta pacar mereka dan tentu saja akira, kami melanjutkan perjalanan dengan mobil yang kami sewa menuju sebuah Bungalo yang indah tempat resepsi anggi dan regina ku genggam tangan akira kuat-kuat
" delis are you ok ?" tanya akira yang terlihat agak kesakitan
" ya ayo ke sana temui mereka " jawab ku
kami pun berjalan mengikuti rombongan yang bersalaman dengan mereka
" wah. . .ada akira " seru para gadis histeris
membuat ku semakin kencang menggam tangan akira akhirnya sampailah aku di hadapan regina ku lirink wajah akira terlihat cemas dan "grab"
"selamat ya re, !" sentak ku memeluk tubuh regina
" eh. . Iya terimakasih delisia " jawab nya menitikan airmata mungkin ia menyesal atau entahlah yang penting sama-sama senang.
" selamat ya anggi" seruku menyalaminya seraya menarik tangan akira dan memeluk lengan nya. Lalu berjalan menikmati hidangan bersama rombongan ku di ujung tenda yang sangat indah itu.
" wah makan geratis neh" cetus silvi
" ha.ha.ha." tawa kami
“ delis lo gak pa-pa kan ?” tanya yuanita
“ tentu aja enggak so what kan udah ada akira “ jawabku menatap akira yang terenyum manis
kami pun kembali ke hotel.
“ ugh benar-benar indah aku udah gak merasa sedih lagi atau terakiti Tuhan apa cinta itu benar-benar telah hilang kalau iya Thanx ya Tuhan “ desah ku sambil membaringkan tubuh ke ranjang
terdengar hp ku berdering sebuah sms masuk segera ku buka pintu Yuanita, Sania,  rena, silvi, Desi mereka menungguku di depan pintu
“ are you ready ?” tanya sania
“ of course lets go “ jawab ku
sore yang cerah di pantai kuta setelah menghadiri pernikahan anggi dan regina, tanpa airmata hanya senyuman yang terukir di bibir ku karena aku tak sendiri lagi kini akira selalu ada untuk ku matahari mulai terbenam akira menggenggam tangan ku
" hey ayo semua kesini " teriak ku
yuanita dan kak dion, sania dengan fandi, desi dengan resta, silvi dengan anjas, dan rena dengan arjuna nya kami bersama menikmati indahnya sun set yang jingga di pantai kuta yang mempesona.
" tuhan I LoVe YOU semoga kebahagiaan ini selalu menyelimuti kehidupan ku "
“ cup” tiba tiba sebuah ciuman endarat di pipiku
“ Akira “ teriak ku sedangkan dia bangkit dan berlari
meninggalkan ku
“ Akira aku kan malu “ teriak ku lagi sambil mengejarnya

END